Sabtu, 28 April 2012

tugas b.indonesia aku.,

Nama : Puspitasari Dyah Pratiwi
Kelas : II B
Npm : 044.175.10.102

Soal
1.      Buat kutipan langsung yang tidak lebih dari 4 baris
2.      Buat kutipan langsung yang lebih dari 4 baris
3.      Dari soal no.1 dan 2 buatlah kedalam catatan kaki
4.      Susunlah daftar pustaka berdasarkan data berikut :
a.       Sultan takdir alisahbana tahun 1990 judul dari perjuangan dan pertumbuhan bahasa Indonesia PT.pustaka rakyat Jakarta
b.      Judul buku seminar bahasa Indonesia (edisi) pengarang hari murti krigalaksana dan djoko kencono penerbit nusa indah kota terbit ende flores tahun 1971

Jawaban
1.      _____________________________________________________________________________________.  “Sistem rujukan bertujuan agar pasien mendapatkan pertolongan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu sehingga jiwanya dapat terselamatkan, dengan demikian dapat menurunkan AKI dan AKB.” (Sumarah,dkk 2009 : 78)





_______________
Sumarah, dkk, Manajerial Aushan Kebidanan di Komunitas (Jakarta: Trans Info Media, 2009), hal. 78.


2.      _______________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________.

         Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek pencegahan, promosi dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat bersama-sama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk senantiasa siap melayani siapa saja yang membutuhkannya. Untuk mewujudkan pelayanan kebidanan yang berkualitas diperlukan adanya standar sebagai acuan bagi bidan dalam memberikan asuhan kepada klien disetiap tingkat fasilitas pelayanan kesehatan). (Sumarah,dkk 2009 : 241)






















_______________
Sumarah, dkk, Manajerial Aushan Kebidanan di Komunitas (Jakarta: Trans Info Media, 2009), hal. 241.

4.      Alisyahbana, Sultan Takdir. 1990. Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia.
Jakarta : PT Pustaka Rakyat.


Krigalaksana, Harimurti dan Djoko kencono, ed. Seminar Bahasa Indonesia.  Ende Flores : Nusa Indah, 1971.

PKK I puspitasari


AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI ASIH
PURWAKARTA
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA  NY.J G1P0A0
HAMIL 30 MINGGU 4 HARI DI PUSKESMAS
MULYAMEKAR PURWAKARTA
TANGGAL 18 JULI 2010

Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
 praktek klinik kebidanan 1 (Antenatal Care)


Dosen pembimbing :
Wita Dewi Saparina S.ST
Disusun Oleh :
Puspitasari Dyah Pratiwi
NPM :044.175.10.102


AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI ASIH
PURWAKARTA
2011-2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar  Belakang
      Antenatal Care  merupakan perawatan atau asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sebelum kelahiran, yang berguna untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu hamil maupun bayinya dengan menegakkan hubungan kepercayaan dengan ibu, mendeteksi komplikasi yang dapat mengancam jiwa, mempersiapkan kelahiran dan memberikan pendidikan kesehatan. Asuhan Antenatal penting untuk menjamin proses alamiah kelahiran berjalan normal dan sehat, baik kepada ibu maupun bayi yang akan dilahirkan (Susilo, 2008).
 Disamping tujuan di atas, Antenatal Care juga bertujuan untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kesehatan bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Mochtar, 2005).

 Kematian ibu ( maternal ) salah satunya dipengaruhi oleh faktor  predisposisi perilaku kesehatan. Perilaku ibu hamil untuk meningkatkan kesehatan diantaranya dengan melakukan kunjungan kehamilan pada cakupan K1 dan K4. Sebagaimana menurut Yulifah R, dan Yuswanto TJA (2006) dengan system pencatatan dan pelaporan register kohort pada kunjungan K1 dan K4 maka diketahui cakupan pencapaian kunjungannya secara tempatif. Hal ini dilakukan sebagai deteksi dini ibu hamil beresiko di fasilitas pelayanan KIA untuk menurunkan angka kematian ibu secara bermakna (Syafrudin dan Hamidah 2008).
  Cakupan K1 di Indonesia tahun 2007 sebesar 83% di bawah target 100%, dan cakupan K4 sebesar 65,90% di bawah target 95% (Depkes RI, 2008). Adapun di Propinsi Jawa Barat tahun 2007 cakupan K1 sebesar di bawah target 100%, dan cakupan K4 sebesar 77,34% dibawah target 95% (Dinkes Prov. Jabar, 2008).
  Kabupaten Purwakarta sendiri melaporkan bahwa pada tahun 2005 angka cakupan kumulatif K1 sebesar 81%, cakupan K4 baru mencapai 75%, kunjungan neonates mencapai 62% dan persalinan oleh tenaga kesehatan baru mencapai 65%. Walaupun angka cakupan tersebut cukup baik namun masih belum mencapai target Standar Pelayanan Minimal K1 sebesar 90%, K4 sebesar 85%,  kunjungan neonatus 80%, dan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 80% (Dinkes Purwakarta, 2005).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud meneliti lebih jauh tentang pentingnya pelaksanaan Antenatal Care pada Ibu hamil di Puskesmas Plered kepada Ny. J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari dengan menggunakan manajemen 7 Langkah Varney, diharapkan dapat memberikan masukan khususnya kepada Mahasiswi dalam memberikan pelayanan kepada ibu hamil kelak, agar setiap ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya secara teratur dan tepat waktu.
B .   Tujuan Penulisan
1 .    Tujuan Umum
Dilakukannya manajemen kebidanan pada Ny. J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulyamekar pada tanggal 18 Juli 2011.
2.     Tujuan Khusus
a. Dilakukannya pengkajian data secara subjektif dan objektif pada Ny.J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar pada tanggal 18 Juli 2011.
b. Dilakukannya analisa data pada Ny. J  G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar pada tanggal 18 Juli 2011.
c. Dilakukannya potensial masalah yang mungkin terjadi pada Ny.J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar pada tanggal 18 Juli 2011.
d.  Dilakukannya tindakan segera, yaitu apabila terdeteksi adanya  komplikasi pada Ny. J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar  pada tanggal 18 Juli 2011.
e. Dilakukannya perencanaan asuhan kebidanan yang benar pada Ny. J G1 P0 A0  Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar pada tanggal 18 Juli 2011.
f. Dilakukannya pelaksanaan yang diberikan pada Ny. J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar  pada tanggal 18 Juli 2011.
g. Dilakukannya evaluasi dari hasil asuhan yang telah di berikan pada Ny. J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar  pada tanggal 18 Juli 2011.
h.  Dilakukannya Pendokumentasian 7 Langkah Varney pada Ny. J G1 P0 A0 Hamil 30 minggu 4 hari di Puskesmas Mulya Mekar  pada tanggal 18 Juli 2011.
C.     Manfaat Penulisan
1.      Institusi Kesehatan
       Diharapkan dapat turut membantu tenaga kesehatan dalam pelaksanaan kegiatannya di Puskesmas serta dapat menjadi bahan masukan bagi pihak pelayanan kesehatan dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu hamil.
2.       Institusi Pendidikan
       Untuk mengevaluasi hasil kegiatan Praktek Klinik Kebidanan 1 oleh mahasiswa di lapangan serta untuk ilmu pengetahuan dan keterampilan dasar yang telah diberikan.
D.       Ruang Lingkup
           Praktek Klinik Kebidanan 1 ( Antenatal Care)  ini dilaksanakan di Puskesmas Mulya Mekar  pada Ny. N G1P0A0 Hamil 30 minggu 4 hari dengan kehamilan normal pada tanggal 18 Juli 2011 di Puskesmas Mulya Mekar. Praktek Klinik Kebidanan 1 ini dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui masalah apa yang terjadi pada ibu tersebut. Sehingga dapat dideteksi secara dini kemungkinan adanya komplikasi, dan juga PKK 1 ini dapat dijadikan evaluasi serta bahan perbandingan antara teori dengan kasus yang terjadi dilapangan, cara subjektif dilakukan oleh penulis yaitu dengan mengambil data primer dengan cara wawancara dan obserpasi, sedangkan untuk data objektif cara pengambilan datanya melalui pemeriksaan dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, dan pemeriksaan laboratorium. Semua data tersebut baik subjektif maupun objektif mengacu pada format manajemen kebidanan ibu hamil.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Kehamilan
1.     Definisi
        Kehamilan merupakan suatu mata rantai yang berkesinambungan dan dimulai dari ovulasi pelepasan ovum, terjadi migrasi spermatozoa dan ovum, proses konsepsi nidasi (implantasi) pada endometrium, pembentukan plasenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi hingga kira-kira 280 hari (40 minggu ) dan tidak lebih 300 hari (43 minggu) ( Prawirohardjo, 2006).
2.     Fisiologi Kehamilan
Sesuai dengan definisi di atas setiap kehamilan harus ada spermatozoa dan ovum. Proses konsepsi dan nidasi hasil konsepsi spermatozoa yang ada dihasilkan dari spermatid yang memiliki jumlah kromosom setengah (n) dari jumlah spermatosit yang kedua (2n). Spermatosit tersebut telah mengalami mitosis dari embrional spermatogonium, dimana pada awal pubertas spermatogonium ini dibawah pengaruh sel intertisial Leydig (Prawirohardjo, 2006).
Sedangkan pembentukan ovum berawal dari embrional oogonium yang berkembang menjadi folikel primer. Karena pengaruh FSH, folikel primer mengalami perubahan menjadi de Graet hingga terjadinya proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi. Ovum yang telah dilepas akan di sapu oleh fimbrae menuju arah ostium tuba abdomnale dan telah siap untuk dibuahi (Sastrawihata, 2006).
Dengan bersamaan jutaan spermatozoa yang dikeluarkan di forniks vagina tapi hanya satu yang mampu untuk membuahi sehingga terjadi proses fertilisasi di pars umpularis tuba. Setelah mengadakan konsepsi, ia mengalami pembelahan sel hingga stadium morula hingga blastula dan telah siap untuk nidasi atau tertanamnya blastula ke dalam endometrium yang memungkinkan terjadi perdarahan pada luka desidua (Tanda Hartman) (Prawirohardjo, 2006).
3.  Tanda dan Gejala
      a.    Tanda-tanda Dugaan Hamil
     1)    Amenore (terlambat datang bulan)
          Karena proses konsepsi dan nidasi sehingga menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.


2)    Mual (nausea) dan Muntah (emesis)
Rasa mual dan muntah ini terutama sering terjadi pada pagi hari sehingga disebut juga dengan morning sickness. Hal ini di pengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron sehingga terjadi peningkatan atau pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi. Akibat dari mual muntah ini bisa menyebabkan nafsu makan ibu hamil berkurang.
3)    Ngidam
Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan tersebut disebut dengan ngidam.
4)   Sinkope atau Pingsan
Keadaan seperti ini karena terjadinya gangguan sirkulasi darah ke kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskema susunan saraf pusat akan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini akan menghilang setelah umur kehamilan 16 minggu.
5)   Payudara Tegang
Pada saat hamil payudara akan terasa tegang dan membesar, hal ini di pengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron serat soinamotropin yang menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Pada hamil pertama menyebabkan rasa sakit karena ujung saraf-sarafnya tertekan.
6)   Sering Miksi
Keadaan ini di karenakan adanya desakan pada rahim ke depan sehingga menyebabkan string buang air kecil dan kandung kemih cepat terasa penuh. Pada semester II hal ini sudah menghilang.
7)   Konstipasi atau Obstipasi
Hal ini dipengaruhi oleh hormon progesteron yang dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan kesulitan buang air besar.
8)   Pigmentasi Kulit
a). Sekitar Pipi : Cloasma gravidarum
     Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit.
b). Dinding Perut
     Terdapatnya striae livide, striae nigrae dan linea alba makin menghitam.


c). Sekitar Payudara
     Terdapat hiperpegmentasi pada areola mamae, putting susu yang makin menonjol, kelenjar Montgomery menonjol dan pemuluh darah menipis sekitar payudara.
d). Epulis
    Hipertropi gusi disebut epulis dapat terjadi pada ibu hamil.
e). Varices atau Penampaan Pembuluh Darah Vena
     Keadaan ini di pengaruhi oleh estrogen dan progesteron sehingga terjadi penampakan pembuluh darah vena terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah ini terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis dan payudara. Tapi hal ini dapat menghilang setelah persalinan.
b.    Tanda tidak Pasti Kehamilan
                       Tanda tidak pasti kehamilan dapat dilihat sebagai berikut :
1). Rahim membesar, sesuai dengan masa kehamilan
2). Pada pemeriksaan dalam di jumpai
Tanda Hegar, tanda Chadwiks, tanda Piscaseck, kontraksi  Braxton
Hiks dan teraba Ballottement.
3). Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif tapi sebagai positif  palsu.
c.    Tanda Pasti Kehamilan
1). Terdapat gerakan janin dalam rahim
2). Adanya denyut jantung janin
3). Baik didengar oleh stetoskop Laenec, alat kardiografi, alat dopller, dan bisa dilihat dengan ultrasonografi
B. Perubahan Anatomis dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil
1 . Perubahan pada sistem reproduksi dan payudara
a.  Perubahan Uterus

Pada akhir kehamilan 40 minggu berat uterus akan menjadi 1000  gram dengan  panjang kurang lebih 20 cm dan tebal dinding kurang lebih 2,5 cm.
Pada trimester ini lapisan-lapisan otot ini tampak lebih jelas.

1).  Vagina
Pada trimester ini selaput lendir vagina menjadi endematus, hipertropi,hypereremi lebih sensitive meningkat seksual. Apabila terdapat kecelakaan pada kehamilan maka perdarahan akan banyak sekali sampai dapat mengakibatkan kematian.
2).  Serviks
Pada akhir kehamilan servik menjadi lunak sekali dan portio menjadi pendek dan dapat dimasuki dengan mudah oleh satu jari, serviks yang demikian disebut serviks yang matang (Prawirodihardjo, 2006).
a.    Mamae
Mamae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomatropin,
estrogen dan progesteron akan tetapi mengeluarkan air susu. Pada
kehamilan akan  terbentuk lemak sehingga mamae menjadi lebih besar. Apabila mamae akan membesar, lebih tegang dan tampak lebih hitam seperti seluruh areola mamae karena hiperpigmentasi. Perubahan pada payudara yang membawa pada fungsi laktasi disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen, progesteron, laktogen plasenta dan prolaktin. Stimulasi hormonal ini menimbulkan proliferasi jaringan, dilatasi pembuluh darah dan perubahan sektrorik pada payudara. Cairan yang jernih ditemukan dalam payudara usia kehamilan 4 minggu dan kolostrum dapat diperah keluar pada usia kehamilan 16 minggu (Farrer, 2006).
b.   Sistem Kardiovaskular
Volume darah akan bertambah banyak kira-kira 25% dengan puncak kehamilan trimester 32 minggu di ikuti dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Eritrcooesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transpor zat asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan.  Hemodilusi yang terjadi lebih terlihat pada kehamilan 32-34 minggu (Farrer, 2006).
c.    Sistem Respirasi
Pada trimester ini ibu hamil sering mengeluh sesak nafas atau pendek karena tertekan oleh uterus yang membesar kearah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak.
d.    Sistem Urinari
Biasanya pada ibu hamil mengalami sering kencing dikarenakan uterusnya menekan saluran kencing, pada kehamilan tua gejala ini sering timbul kembali dan karena atas pengaruh progesteron ureter kiri dan kanan membesar.
e.    Perubahan Metabolisme
Pada sistem metabolisme ini di antaranya pada trimester III kelenjar tiroid yang membesar sehingga BMR menjadi 15-20%. Pada akhir kehamilan ini dibutuhkan pula protein yang banyak untuk alat kandungan, payudara dan badan ibu serta untuk persiapan laktasi. Penambahan berat badan pada trimester ini kurang lebih naik sekitar 5,5 kg (Farrer, 2006).
f.    Perubahan Muskuloskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan ligamen pelvic pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Lemahnya dan membesarnya jaringan menyebabkan terjadinya hidrasi pada trimester akhir. Simfisis pubis melebar sampai 4 mm pada usia gestasi 32 minggu dan sakrokoksigis tidak teraba, di ikuti terabanya koksigis sebagai pengganti bagian belakang.
g.   Perubahan Kulit
  Perubahan yang terjadi sama dengan trimester I dan II.
h.   Perubahan Payudara
Perubahan terjadi sama dengan trimester I
i.    Sistem Endoktrin
BMR (Basal Metabolic Rate) meningkat hingga 15-20% pada trimester ini dan janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembuatan tulang dan gigi.
2.   Adaptasi Psikologis Pada Kehamilan
Merupakan periode menunggu dan waspada, rasa tidak nyaman   akibat kehamilan timbul, persiapan aktif menjelang persalinan, persiapan aktif menjadi orang tua, timbul sejumlah rasa ketakutan dan terjadi proses kesedihan.
3.    Intervensi Masalah Fisiologis Selama Hamil
a.  Sering Miksi
Upayakan kencing teratur, latihan kegel kurangi minum       sebelum tidur. Pakai pembalut dan lapor kepada petugas kesehatan, bila perlu.
b.  Rasa Letih dan Lelah
  Istirahat secukupnya dan diet seimbang.
c.  Mual dan Muntah
Jaga agar tidak terjadi lapar/kekenyangan. Tidak merokok bangun pagi  makan biscuit, berbaring sebentar sampai keluhan berkurang. Minum the rendah kafein hangat, makan sedikit sering dalam porsi kecil, hindari makanan yang menyengat atau berbumbu.
d.  Keputihan
 Sulit dicegah anjurkan pakai pembalut, jaga kebersihan vulva. Sering ganti pakaian dalam bila gatal, berbau ada perubahan warna segera periksa ke dokter.
e.  Pigmentasi Kulit
Biasanya sembuh sendiri selama laktasi atau puerperium.
f.  Sering Pingsan
Latihan fisik ringan, tarik nafas dalam ketika bangun dari tidur perlahan-lahan, suhu kamar atur sejuk, pakaian elastis.


g.  Perasaan terbakar dalam dada
 Hindari makanan yang mengandung gas dan berlemak, minum teh herbal, kunyah permen kalau perlu beri anatsida di antara waktu makan, bila gejala menetap periksakan.
h.  Sembelit
  Minum air 6 gelas / hari, latihan fisik ringan, buang air besar teratur, senam relaksasi, nafas dalam Jangan gunakan obat pencahar.
i.  Varises, nyeri tungkai dan haemoroid
 Hindari kegemukan, berdiri dan duduk lama, memakai pakaian ketat, sembelit, istirahat latihan fisik dengan kaki lebih tinggi, pakai stoking, evakuasi bekuan darah bila ada hemoroid, mandi air hangat.
j.  Sesak Nafas
Posisi badan bila tidur menggunakan ekstra bantal, dan hentikan merokok.
k. Insomnia
 Sering berkomunikasi dengan kerabat atau suami.
l.  Rasa Khawatir dan Cemas
 Istirahat yang cukup, relaksasi, siapkan fisik, beritahu kepetugas kesehatan jika terjadi sesuatu.
m.  Kram Betis
   Cek apakah ada tanda human, bila tidak ada lakukan masase dan kompres hangat pada otot yang terkena.
n.   Edema Kaki sampai tungkai
   Asupan cairan dibatasi hingga berkemih secukupnya saja istirahat posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
4.   Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan
a.   Status Kesehatan
      Kondisi kesehatan sangat penting dalam kehamilan, baik kondisi kesehatan sebelum atau sesudah selama kehamilan, kehamilan dapat lebih berbahaya jika wanita tersebut sedang sakit. Penyakit yang dapat membahayakan janin yaitu penyakit umum seperti diabetes, anemia berat, penyakit ginjal tronik, dan penyakit menular seperti rubelladan spilis yang dapat menyebabkan cacat bawaan.
b.   Status Gizi
      Selama masa kehamilan ibu merupakan sumber nutrisi bagi bayi yang dikandungnya. Apabila wanita hamil memiliki status gizi yang kurang maka beresiko bagi bayi dengan kondisi kesehatan yang buruk dan wanita dengan status gizi yang baik akan melahirkan bayi yang sehat.

c.   Gaya Hidup
     Seperti perokok, mengkonsumsi obat-obatan,alkohol, rokok, minuman beralkohol dan obat-obatan merupakan hal yang berbahaya bagi ibu dan bayinya.
d.   Terpapar Zat Kimia yang Berbahaya 
      Zat yang cukup berbahaya bagi wanita hamil diantaranya zat fisik misalnya radiasi, vibrasi, pana dan kebisingan, zat kimia seperti toluene (bahan perekat) dan timah.
e.   Hamil Diluar Nikah dan Kehamilan yang tidak Diharapkan
      Apabila ada orang-orang yang tidak menghargai ibu-ibu yang tidak bersuami atau hamil diluar nikah akan mempengaruhi kejiwaan ibu tersebut selama kehamilan, dan menyebabkan ibu tidak mengharapkan kehadiran bayinya dan menolak kehamilan.
5.   Pemeriksaan Kehamilan ( Antenatal Care)
a.  Definisi
Pemeriksaan kehamilan atau sering disebut juga dengan antenatal care merupakan pemeriksaan dan pengawasan sebelum persalinan yang terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan ibu serta janinnya secara berkala yang diikuti dengan upaya koleksi terhadap penyimpangan atau kelainan fisik dan psikologis yang ditemuka (Prawirohardjo, 2006).
Selain itu pemeriksaan antenatal ini adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
b.  Tujuan
     Dalam pelaksanaan asuhan kebidanan ini bidan berpedoman pada perannya yaitu sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan meneliti. Adapun tujuan asuhan antenatal ini adalah sebagai berikut :
1). Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu  dan tumbuh kembang bayi.
2). Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta social ibu dan bayi.
3).   Menemukan secara dini adanya masalah atau gangguan dan komplikasi yang mungkin terjadi saat kehamilan.
4).  Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi.
5). Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Sedangkan secara  khusus dari pemeriksaan antenatal ini adalah bertujuan untuk :
a).  Mengenal dan menangani sedini mungkin penyakit yang terdapat pada saat kehamilan, saat persalinan dan masa nifas.
b).   Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil, persalinan dan masa nifas.
c).   Memberikan nasehat dan petunjuk yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi dan aspek keluarga berencana.
d). Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
c.  Kebijakan Program Kunjungan Antenatal
Sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai  berikut :
1). Satu kali kunjungan pada trimester I (< 14 minggu)
2). Satu kali kunjungan pada trimester II (< 14-28 minggu)
3).Dua kali kunjungan pada trimester III (>28-36 minggu dan sesudah  minggu ke 36).
Walaupun demikian disarankan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut : sampai dengan kehamilan kurang dari 28 minggu pemeriksaan kehamilan sebaiknya empat minggu setelah kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan kehamilan 2 minggu sekali dan kehamilan 36-40 minggu sekali (Salmah, 2006).
Sehingga ditinjau dari keuntungan antenatal care ini sangat besar jadwal kunjungan pemeriksaan antenatal care yang efektif adalah sebanyak 12-13 kali selama hamil.
6.  Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
 Asuhan antenatal ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data menetapkan diagnosa, rencana tindakan dan melaksanakannya untuk menjamin keamanan dan keleluasaan serta kesejahteraan janin selama periode kehamilan terutama pada pemeriksaan antenatal pertama ataupun ulangan dan pendokumentasian 7 Langkah varney.
a.  Peningkatan Data
     Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Data yang diperlukan ialah data subjektif dan data objektif.
Data subjektif adalah data yang diperoleh dari hasil anamnesa seperti keluhan, riwayat penyakit sekarang, riwayat menstruasi, riwayat perkawinan, riwayat kehamilan lalu, riwayat hamil ini, riwayat KB, riwayat sistemik, riwayat operasi, riwayat penyakit keluarga.
Sedangkan data objektif adalah data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan, observasi baik fisik, laboratorium USG. Pemeriksaan fisik ini dilakukan mulai dari tanda-tanda vital hingga pemeriksaan sistematis (head to too), pemeriksaan sistematis (pemeriksaan Leopold dan pemeriksaan Anogenital), pemeriksaan penunjang berupa tes Hb dan Ultrasonografi.
b.  Interprestasi Data
     Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosis atau berdasarkan interpretasi yang  benar atas data-data yang sudah dikumpulkan di interpretasi sehingga dapat merumuskan diagnosis masalah serta kebutuhan yang spesifik.
     Dari keseluruhan interpetasi data seperti diagnosis dan masalah selain itu diperlukan  kebutuhan yang merupakan pemecahan dari diagnosis dan masalah yang terjadi pada saat ini. Kebutuhan disini tidak hanya yang dibutuhkan oleh klien tapi yang belum teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisa data (saifudin,2006).
c.  Diagnosa atau Masalah Potensial
Langkah ini merupakan langkah ketika penolong melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial berdasarkan diagnosis/masalah yang sudah diidentifikasi.
Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosis/masalah potensial ini menjadi benar-benar terjadi. Langkah ini sangat penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman (Saifudin,2006).
d.  Kebutuhan Tindakan Segera
 Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan klien berdasarkan kondisi klien. Pada langkah ini, mengidentifikasikan perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah ini mencerminkan kesinambungan dan proses manajemen kebidanan. Jadi, manajemen bukan hanya selama asuhan primer periodic atau kunjungan prenatal saja, tetapi juga selama wanita tersebut bersama bidan terus-menerus, misalnya pada waktu wanita tersebut dalam persalinan (Saifudin,2006).

e.  Perencanaan Asuhan
Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisien dan aman. Pada langkah ke-6 ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada langkah ke-5 dilakukan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Waktu bidan tidak melakukan sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya misalnya memastikan langkah tersebut benar-benar terlaksana.
g.  Evaluasi
Pada langkah VII ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah diberikan. Hal yang dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah di identifikasi. Rencana tersebut dapat dianggap efektif bila memang benar efektif dalam pelaksanaannya.
 Ada kemungkinan bahwa rencana tersebut efektif,sedangkan sebagian lain belum efektif. Mengingat proses manajemen asuhan ini merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan, maka perlu mengulang kembali dari awal setiap asuhan yang tidak efektif melalui manajemen untuk mengidentifikasi mengapa proses manajemen tidak efektif serta melakukan penyesuaian pada rencana asuhan tersebut.
7.   Pemeriksaan Kebidanan ( status obstreticus )
a.   Abdomen
1).  Inspeksi
Perut membesar depan atau kesamping ( misalnya membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, adakah striae gravidarum atau bekas luka.
2).  Palpasi
Palpasi dilakukan untuk menentukan : besarnya rahim, tuanya kehamilan menentukan letaknya janin dalam rahim.
Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri dari atas 4 bagian :
a).  Leopold I
Pemeriksaan Leopold I adalah untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa yang terdapat dalam fundus uteri.
Cara pemeriksaannya :
(1). Kaki pasien di tekukkan pada lutut dan lipatan paha
(2). Pemeriksa berdiri sebelah kanan pasien, dan melihat kearah muka pasien
(3). Rahim dibawa ketengah
(4). Tingginya fundus uteri ditentukan dan diukur
Tentukan bagian apa dari janin yang terdapat dalam fundus
Beberapa bagian dalam fundus :
(5). Bagian kepala adalah keras, bulat dan melenting
(6). Bagian bokong adalah lunak, kurang bundar dan tidak melenting
(7). Bagian punggung adalah keras, panjang seperti papan, ada tahanan di  bagian ekstremitas adalah teraba bagian-bagian kecil
b).  Leopold II           
Pemeriksaan Leopold II adalah untuk menentukan dimana letaknya bagian-bagian kecil dan dimana letaknya punggung anak.
Cara pemeriksaannya :
(1). Kedua tangan pindah ke samping tentukan dimana punggung anak, punggung anak terdapat dibagian yang memberikan rintangan yang terbesar. Misalnya keras, panjang seperti papan (punggung). Kemudian tentukan bagian-bagian kecil yang biasanya terletak bertentangan dengan bagian yang memberikan rintangan yang terkecil(ekstremitas).
(2). Kadang-kadang di samping terdapat bagian kepala atau bagian bokong jika pada letak lintang.
c).  Leopold III
Leopold III adalah untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum masuk pintu atas panggul.
Cara pemeriksaannya :
(1). Dipergunakan satu tangan saja.
(2). Bagian bawah ditentukan anatara ibu jari dan jari lainnya.
(3). Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan atau belum.
d).  Leopold IV
Leopold IV adalah untuk menentukan apa yang terdapat dibagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
Cara pemeriksaannya :
(1). Pemeriksa berubah sikapnya adalah melihat kea rah kaki pasien
(2).  Dengan ke dua tangan ditentukan apa yang menjadi di bagian bawah
(3). Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul , dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul
(4).  Jika kita rapatkan kedua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang masih teraba dari luar. Contohnya seperti :
(a). Kedua tangan itu convergant, hanya bagian kecil dari kepala turun ke dalam rongga panggul.
(b). Jika kedua tangan itu sejajar, maka separuh dari kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul.
(c). Jika kedua tangan divergent, maka bagian kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah melewati pintu atas panggul.





C. Imunisasi TT
TABEL 2.1
Jadwal Pemberian Imunisasi


Antigen
Interval
  (selang waktu minimal)
Lama perlindungan
%
Perlindungan
TT1
Pada kunjungan antenatal pertama
-
-
TT2
4 minggu setelah TT1
3 tahun
80
TT3
6 minggu setelah TT2
5 tahun
95
TT4
1 tahun setelah TT3
10 tahun
99
TT5
1 tahun setelah TT4
25 tahun/seumur hidup
99
                        Sumber : Prawirohardjo , 2005
D.  Indeks Masa Tubuh ( IMT )
WHO ( 1985 ) menyatakan batasan berat badan normal orang dewasa ditentukan berdasarkan Indeks Masa Tubuh ( IMT )/Body Mass Indeks (BMI). IMT di definisikan sebagai berat badan yang dibagi tinggi badan kemudian dikalikan 100. IMT merupakan alat sederhana untuk membantu status gizi orang dewasa yang berusia >18 tahun, kecuali bayi, anak-anak, ibu hamil, olahragawan, dan orang dengan penyakit khusus seperti asites, diabetes mellitus, dll.
            IMT   =         Berat Badan (kg)
________________________________
                        Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m) 

BMI dapat  diinteprestasikan dalam kategori sebagai berikut :
a. Kurang dari 19,8 adalah berat kurang atau rendah
b. 19,8 sampai dengan 26,0 normal
c. 26,0 sampai 29 adalah berat lebih atau tinggi
d. Lebih dari 29 Obesitas ( wordpress ,  2008 ).
Wanita dengan kategori rendah, peningkatan berat badan idealnya saat hamil adalah 12,5 sampai dengan 18 kg. kenaikan berat badan ibu dianjurkan sekitar 1-2,5 kg pada trimester pertama dan selanjutnya rata-rata 0,5 kg setiap minggu. Sampai akhir kehamilan kenaikan berat badan yang dianjurkan tergantung status gizi awal ibu (ibu BB kurang 14-20 kg , ibu BB normal 12,5-17,5 kg dan ibu BB lebih/obesitas 7,5-12,5 kg) ( Wordpress, 2008).


E.   Ketidaknyamanan yang sering terjadi pada Trimester III
1.  Diare, dapat dikurangi/dicegah dengan cairan pengganti, hindari makanan yang  berserat tinggi, makan sedikit tapi sering.
2.    Edema dependem, dapat dikurangi dan dicegah dengan hindari posisi berbaring, hindari posisi tegak untuk waktu lama.
3. Gatal-gatal dapat dikurangi/dicegah dengan gunakan kompres, mandi siram dengan air jeruk, gunakan cara mandi oatmeal.
4.  Pusing dapat dikurangi/dicegah dengan bangun  perlahan, hindari berdiri terlalu lama, hindari berbaring dalam posisi supine.
5. Mati rasa dan rasa geli pada jari tangan dan kaki dapat dikurangi/dicegah dengan jelaskan kemungkinan penyebab, perhatikan postur tubuh yang benar, rebahkan diri.






BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data
1.  Anamnesa
 Pada tanggal 18 Juli 2011, jam 10.00 WIB di Puskesmas MulyaMekar  Ny J, 21 tahun, Indonesia,  Islam, SMA, Ibu rumah tangga, dengan suami Tn. A, 23 tahun, Indonesia, Islam, SMA, Wiraswasta, Pendapatan perbulan  Rp. 2. 500.000,-  beralamat di Desa Cigelam RT.05/05 Purwakarta. Ibu mengaku hamil 7 bulan, ibu mengatakan sakit pinggang dan mudah lelah pada saat melakukan pekerjaan rumah sejak 2 hari yang lalu, tidak ada penyakit yang menyertai kehamilannya saat ini.
 Riwayat menstruasi, menarche umur 12 tahun, siklus 28 hari, teratur, lamanya 4 hari dengan sifat darah encer ada gumpalan. Banyaknya ganti pembalut 3x sehari, tidak ada disminore. HPHT tanggal 16-12-2010 dan taksiran persalinannya adalah tanggal 23-09-2011. Menikah satu kali, nikah pertama umur 20 tahun, dengan suami umur 22 tahun dan lamanya 1 tahun. Saat hamil muda ibu mengeluh sering kencing.
 Ibu memeriksakan kandungannya ke bidan saat hamil muda 3 kali dan hamil tua 5 kali. Ibu mengkonsumsi Fe 1x sehari. Ibu mengaku telah diberikan imunisasi TT ( Tetanus Toxoid) 2 kali. TT1 pada tanggal 06-01-2011 dan TT2 pada tanggal 06-02-2011. Ibu merasakan gerakan janin saat usia 20 minggu. tidak punya riwayat penyakit sistemik seperti jantung,hypertensi,diabetes mellitus dan sebagainya.
 Tidak ada riwayat operasi. Tidak ada riwayat penyakit keluarga seperti hypertensi, asma dan diabetes mellitus. Pola makan sehari-hari, ibu makan 3 kali sehari, pagi : nasi, telor, kerupuk, siang : nasi, tempe, sayur bayam,sore : nasi , ikan, tahu, dan sayur kangkung. Minum 8-10 gelas air putih sehari dan 1 gelas susu, buang air kecil sering 5-6 kali sehari pada siang hari dengan warna kuning jernih bau khas.
 Pekerjaan ibu sehari-hari yaitu mencuci, mengepel, masak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya. Pola eliminasi BAB 1-2x/hari dengan konsistensi lunak dan bau yang khas. BAK 5x sehari dengan warna kuning jernih. Biasanya ibu melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, memasak, mencuci, membereskan rumah dll. Ibu tidur malam selama 7-8 jam, serta ibu mengaku tidak pernah tidur siang. Tidak ada keluhan saat berhubungan, ibu mengaku melakukan hubungan suami istri 2 kali seminggu. Kehamilan ini adalah kehamilan yang diiinginkan, jenis kelamin yang diharapkan laki-laki perempuan sama saja. Kepercayaan saat kehamilan tidak ada.
2.  Pemeriksaan Fisik
 Pada saat pemeriksaan objektif diperoleh hasil sebagai berikut, tekanan darah ibu 120/80 mmHg, nadi 80x/menit, respirasi 23 x/menit dan suhu 36,60C. Tinggi badan ibu 160 cm, berat badan ibu sekarang 64 kg, dan sebelumnya 53 kg. Jadi peningkatan BB ibu 11 kg. Pemeriksaan sistematis mulai dari kepala, yaitu, rambut bersih, tidak ada ketombe, tidak berbau. Muka tidak oedema. Mata, palpebrae tidak oedema, conjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterik, pupil mengecil saat terkena cahaya.
 Telinga, tidak ada serumen, tidak OMP ( Outitis Media Plouren). Hidung bersih, tidak ada secret, tidak ada polip. Mulut dan gigi, mulut bersih,tidak bau, tidak aptae, gigi tidak caries, tidak ada gigi tanggal. Leher, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening. Dada dan aksila, mamae membesar, simetris, tidak ada tumor, putting susu menonjol, areola hyperpigmentasi, paru-paru normal ( tidak ada weezing), jantung normal bunyi lupdup.
 Aksila tidak ada tumor. Pemeriksaan abdomen, di inspeksi, perut membesar dengan arah memanjang. Tidak ada pelebaran vena, linea nigrae (+), striae albican tidak ada, palpasi 26 cm. Leopold I teraba satu bagian bulat, lunak dan tidak melenting ( bokong ), Leopold II, bagian kiri teraba satu bagian keras, panjang, seperti papan dan ada tahanan besar yaitu ( punggung ). Bagian kanan terasa bagian-bagian kecil, kosong yaitu ( ekstremitas ).